INDEPENDENews.com- Pada final Liga Champions UEFA 2025, PSG meraih kemenangan bersejarah dengan skor 5-0 atas Inter Milan.
Di tengah perayaan tersebut, pelatih Luis Enrique memberikan penghormatan emosional kepada putrinya, Xana, yang meninggal dunia pada usia sembilan tahun akibat osteosarkoma pada tahun 2019.
Enrique mengenakan kaus bergambar dirinya dan Xana yang menggambarkan momen mereka menancapkan bendera PSG, mengenang saat serupa setelah kemenangan Liga Champions bersama Barcelona pada 2015.
Para penggemar PSG juga menunjukkan dukungan dengan menampilkan tifo besar yang menggambarkan Enrique dan Xana dalam momen tersebut.
Enrique menyatakan bahwa meskipun Xana tidak hadir secara fisik, ia selalu hadir secara spiritual dalam hidupnya.
Perjuangan Xana
Pada Agustus 2019, Luis Enrique mengumumkan bahwa putrinya, Xana, telah meninggal dunia setelah berjuang melawan osteosarkoma selama lima bulan.
Enrique mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih tim nasional Spanyol pada Juni 2019 untuk mendampingi putrinya selama masa sulit tersebut.
Dalam pernyataannya, Enrique menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diterima dan menyebut Xana sebagai “bintang yang akan membimbing keluarga kami.”
Kenangan dan Warisan Xana dalam Kehidupan Enrique
Dalam sebuah dokumenter bersama Movistar, Enrique berbagi kenangan tentang putrinya, Xana.
Ia menyatakan bahwa meskipun Xana telah tiada, kenangan tentangnya tetap hidup dan menjadi bagian penting dalam kehidupan keluarga mereka.
Enrique menekankan pentingnya mengenang dan merayakan kehidupan Xana, serta bagaimana semangatnya terus menginspirasi keluarga mereka setiap hari. (*)
Latest posts by Akhmad Muarif (see all)