CEO PT DPI Dedi Alamsyah Mannaroi: Jadilah Pemimpin Bermartabat dan Amanah

Pesan Atas Kemenangan Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin Daud

INDEPENDENews.com, PALOPO — CEO PT Duta Politika Indonesia (DPI), Dedi Alamsyah Mannaroi, turut menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo, Naili Trisal dan Akhmad Syarifuddin Daud dalam Pemungutan Suara Ulang Pilkada Palopo 2025.

Kepastian terjadi setelah Mahkamah konstitusi menolak gugatan dari pasangan nomor urut 3, Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta di sidang MK, Selasa (8/7/2025).

Dalam keterangannya, Dedi berharap pasangan tersebut dapat menjadi pemimpin yang bermartabat, amanah, dan jujur dalam menjalankan roda pemerintahan ke depan.

“Jadilah pemimpin bermartabat. Jadi pemimpin yang amanah dan jujur. Orang yang melakukan itu, maka rakyat akan percaya dan Palopo bisa maju,” ujar Dedi.

Ia juga menyoroti pentingnya percepatan pembangunan di Kota Palopo yang dinilai sudah tertinggal dibanding daerah lain. “Naili ome harus mempercepat proses pembangunan. Palopo sudah ketinggalan. Ini saatnya mengejar ketertinggalan,” tegasnya.

Dedi bahkan sempat berseloroh agar dirinya tidak dilupakan saat momen penting tiba. “Jangan lupa undang saya di pelantikan nanti,” ucapnya sambil tertawa.

Menanggapi dinamika politik Pilkada, Dedi mengisyaratkan bahwa hasil survei sebelumnya sudah bisa menjadi gambaran kemenangan. “Kalau kalah, kan sudah kemarin kelihatan di survei. Masih ada Pilkada lima tahun ke depan lagi,” pungkasnya.

Pernyataan Dedi menjadi angin segar bagi para pendukung Naili-Syarifuddin, sekaligus menunjukkan dukungan moral dari kalangan profesional dan pelaku usaha terhadap regenerasi kepemimpinan di Kota Palopo.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menetapkan pasangan Naili dan Dr. Akhmad Syarifuddin, SE., M.Si. sebagai pemenang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo Tahun 2024.

Penetapan ini diumumkan dalam rapat Pleno terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kota yang digelar Selasa (27/5), pukul 10.05 WITA. Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa hasil Pilkada sebelumnya.

Pasangan Naili – Akhmad Syarifuddin yang diusung dengan nomor urut 4 meraih suara terbanyak, yakni 47.349 suara sah, mengungguli tiga pasangan calon lainnya.

Adapun rincian perolehan suara masing-masing pasangan calon adalah sebagai berikut:

• Nomor urut 1, Putri Dakka, S.H. – Drs. H. Haidir Basir, M.M.: 269 suara

• Nomor urut 2, Dr. H. Farid Kasim – Dr. Hj. Nurhaenih: 35.058 suara

• Nomor urut 3, Ir. H. Rahmat Masri Bandaso, M.Si. – Hj. Andi Tenri Karta, S.An.: 11.021 suara

• Nomor urut 4, Naili – Dr. Akhmad Syarifuddin, SE., M.Si.: 47.349 suara

Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan KPU Provinsi Sulawesi Selatan yang menyatakan sah hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Suara Ulang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo Tahun 2024. Dokumen tersebut ditandatangani langsung oleh ketua dan anggota KPU serta memiliki kekuatan hukum tetap.

Akurasi Survei PT DPI

Lembaga survei Duta Politika Indonesia (DPI) kembali membuktikan akurasi prediksinya dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo pada 24 Mei 2025 lalu.
Hasil survei yang dilakukan DPI pada 23–26 April 2025 lalu hanya berselisih 0,47 persen dari hasil resmi yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Survei DPI berlangsung sebulan sebelum pemungutan suara.
Dalam survei tersebut, DPI mencatat elektabilitas kandidat unggulan mencapai 51,0 persen, sementara hasil akhir real count KPU menunjukkan angka 50,53 persen.
Selain itu, perbandingan dengan hasil real count data internal Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin 50,33 persen juga menunjukkan selisih yang sangat tipis, yakni hanya 0,67 persen.
Menurut teori riset kuantitatif yang lazim digunakan dalam ilmu politik, hasil survei dianggap presisi jika selisihnya dengan hasil quick count atau real count tidak lebih dari 1 persen.
Dalam konteks ini, capaian DPI tidak hanya memenuhi standar presisi ilmiah, tetapi bahkan mencatat salah satu tingkat keakuratan tertinggi dalam sejarah pemantauan pilkada lokal di Sulawesi Selatan.
CEO PT DPI, Dedi Alamsyah Mannaroi, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari desain metodologi yang disiplin dan pendekatan berbasis data lapangan yang diperbarui secara periodik.
“Kami sadar bahwa PSU adalah situasi yang sangat dinamis. Oleh karena itu, pendekatan kami adalah kombinasi antara pemetaan demografi pemilih dan pembacaan tren psikografis masyarakat,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (28/5).
Ia menyampaikan ada beberapa respon dari koleganya.
“Banyak teman-teman menganggap ini sebagai survei langitan karena hanya selisih 0,47 persen dari hasil perhitungan KPU. Sebagai orang beragama kita tak menampik itu, tapi ini adalah scientific, yang bisa diuji metodenya,” kata CEO PT DPI, Dedi Alamsyah Mannaroi
Menurutnya, akurasi dan presisi bukan kebetulan.
“Melainkan hasil dari konsistensi riset secara jujur,” katanya. (*)